Di era digital ini, ancaman dari serangan hacker pada website semakin meningkat. Hacker atau peretas merupakan individu atau kelompok yang menggunakan keahlian teknis untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem komputer dan jaringan.

Dalam aksinya, mereka memiliki berbagai motif, dimulai dari pencurian data hingga mencari keuntungan finansial. Serangan-serangan ini tidak hanya menargetkan perusahaan besar, bahkan bisa juga website pribadi, blog dan bisnis kecil.

Biasanya hacker akan meminta tebusan kepada korban. Akan tetapi setelah diberikan, belum tentu hacker tersebut ingin melepaskannya begitu saja. Mereka akan terus meminta uang tebusan hingga merasa puas.

Serangan dari hacker seringkali sulit dideteksi hingga kerusakan terjadi, sehingga pencegahan dan pengetahuan tentang serangan yang mungkin terjadi sangat penting. Dalam artikel ini kami akan membahas mengenai contoh serangan hacker pada website yang paling umum dan cara untuk mengidentifikasinya.

Apa itu Cyber Attack?

Cyber Attack adalah sebuah tindakan yang bertujuan untuk merusak sistem pusat data. Serangan-serangan ini dilakukan oleh hacker untuk mengambil data penting yang dimiliki pengguna atau korban. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk berbagai kepentingan hacker, salah satunya untuk diperjual belikan.

Menurut beberapa studi, total angka akibat serangan siber di tahun 2022 lalu berkisar di angka 4 juta dolar atau 60 triliun rupiah. Dengan rata-rata 25 ribu dolar atau setara dengan 380 juta rupiah per seragamnya.

Dilansir dari smallbiztrends, sebanyak 43% serangan hacker mengarah pada website bisnis kecil. Ini menandakan bahwa setiap bisnis meskipun skala kecil harus tetap waspada terhadap serangan hacker.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengantisipasi serangan hacker dan mengenali beberapa jenis atau contoh hacker.

Contoh Serangan Hacker pada Website

1. Distributed Denial of Service (DDoS)

DDoS atau Distributed Denial of Service menjadi salah satu serangan hacker pada website yang sering dialami oleh para pemilik situs web untuk bisnis. Serangan ini membuat lalu lintas server menjadi sangat padat sehingga tidak dapat menerima koneksi dari pengguna lain atau overload.

Serangan ini termasuk ke dalam serangan yang cukup berbahaya. Karena tidak hanya menyerang bagian Transmission Control Protocol (TCP) saja, melainkan juga dengan menyerang User Datagram Protocol (UDP). Selain itu, serangan DDoS bisa menyerang port-port yang sedang diincar atau ditargetkan secara khusus.

2. Brute Force Attack

Hampir sama dengan DDoS, serangan brute force attack akan melakukan permintaan secara terus menerus pada website korban. Bedanya dengan DDoS yakni serangan ini akan melakukan percobaan login menggunakan username dan password yang dicocokkan satu per satu hingga akhirnya berhasil terbuka.

Setelah berhasil terbuka, mereka akan melakukan pengubahan pada pengaturan hingga isi konten website. Maka dari itu, jenis serangan ini termasuk kedalam critical, dimana mereka dapat masuk menembus dashboard admin yang nantinya akan merepotkan developer atau pengelola website.

3. Inject Malware

Salah satu serangan hacker pada website yang bisa terjadi karena kelalaian pengguna, seperti mendownload atau menginstall plugin dari website yang tidak resmi. Akibatnya, hacker mampu dengan mudah untuk melakukan eksekusi script malware yang telah disisipi di salah satu file yang diunggah ke website.

Dampak yang dapat terjadi, inject malware akan membuat beberapa file core website disisipi script malware yang berbahaya. Begitu ada request yang masuk di dalam browser, script malware akan berjalan di background website. Kemungkinan terburuknya, hacker dapat melakukan perekaman pada data audiens di dalam website.

Inject malware menjadi salah satu serangan yang cukup berbahaya, karena hacker dapat membuat "sarang" di file manager sehingga kamu perlu membersihkannya satu per satu untuk file yang berpotensi terdampak inject malware.

4. Email Spamming & Scamming

Sama dengan namanya, serangan hacker ini melibatkan email korban yang akan mengubah tampilan mereka.

Email Spamming

Email spamming yaitu serangan hacker yang melakukan pengiriman email secara terus menerus alias spam. Spamming bisa berupa pengiriman email keluar (outgoing email) atau penerimaan email (incoming email). Tentu hal ini akan sangat mengganggu email website.

Email Scamming

Email scamming merupakan serangan yang memungkinkan peretas untuk pengiriman email secara terus menerus. Format dari email scamming hampir menyerupai email resmi lainnya. Biasanya hacker akan meminta data pribadi seperti nomor rekening bank atau kartu kredit. Pada saat korban memasukkan data nomor rekening bank atau kartu kredit, maka hacker langsung mengambil alih data.

5. Bug CMS/Framework

Serangan ini memanfaatkan eksploitasi bug pada celah CMS/Framework. Jika hacker dapat menembus sistem keamanan, maka dampak yang bisa dirasakan adalah hacker akan menyusupi backdoor shell di file manager cPanel.

Serangan ini akan sangat berbahaya, karena jika website berhasil disisipi backdoor shell, maka file backdoor tersebut akan sulit dicari. Dalam kata lain, hacker memiliki pintu rahasia untuk mengakses website tanpa kita sadari.

Itulah 5 contoh serangan hacker pada website yang harus diwaspadai. Ancaman terhadap keamanan siber di era digital ini semakin marak. Website dan data pentingmu rentan diretas oleh hacker yang berpotensi menimbulkan kerugian besar.

Tapi jangan khawatir, kamu bisa menjadi benteng pertahanan di dunia digital dengan bergabung di jurusan Ilmu Komputer Cakrawala University. Karena dengan kuliah di Cakrawala University, kamu akan mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang mumpuni untuk menjadi pahlawan keamanan siber.

Apakah kamu siap untuk menjadi pahlawan keamanan siber? Yuk, segera daftarkan diri kamu di jurusan Ilmu Komputer Cakrawala University!

Contoh serangan hacker pada website yang harus diwaspadai