Oleh Universitas Cakrawala
•
13 January 2025
Pemahaman tentang perilaku konsumen merupakan salah satu faktor penting untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis saat ini. Bagi sebuah merek, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk atau layanan tertentu dapat memberikan keuntungan dalam bersaing.
Fenomena belanja daring di Indonesia telah menciptakan perubahan menarik dalam perilaku konsumen. Contohnya, tren berbelanja melalui platform media sosial, yang disebut social commerce telah mengubah cara pelanggan berhubungan dengan produk dan merek.
Perilaku konsumen merupakan sebuah kajian yang berfokus pada cara individu memilih, membeli, menggunakan, dan bahkan membuang produk atau layanan. Kajian ini tidak hanya mempelajari tindakan pembelian itu sendiri, tetapi juga berusaha memahami alasan, motivasi, dan berbagai faktor lain yang mempengaruhi keputusan tersebut.
Misalnya, seseorang mungkin membeli ponsel baru tidak hanya karena ponsel lama mereka rusak, tetapi juga karena ingin memiliki teknologi terbaru atau karena dipengaruhi oleh teman dan keluarga.
Perilaku Pembelian yang Kompleks (Complex Buying Behavior)
Contohnya, jika seseorang bernama X ingin membeli laptop seharga Rp40 juta, tentu X akan berpikir panjang sebelum membuat keputusan pembelian. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa produk tersebut jarang dibeli dan harganya cukup tinggi.
Inilah yang dimaksud dengan perilaku pembelian yang kompleks, di mana konsumen cenderung mempertimbangkan secara mendalam sebelum melakukan pembelian.
2. Perilaku Pembelian yang Mengurangi Perbedaan (Dissonance-Reducing Buying Behavior)
Pada perilaku ini, konsumen sangat terlibat dalam proses pembelian, namun mereka kesulitan untuk membedakan perbedaan antar merek. Kesulitan ini disebut sebagai disonansi atau pengurangan perbedaan.
Sebagai contoh, jika kamu ingin membeli penggorengan dan merasa tidak ada perbedaan yang signifikan antara merek A, B, C, dan D, padahal sebenarnya masing-masing merek memiliki perbedaan kecil. Inilah yang dimaksud dengan disonansi.
3. Perilaku Pembelian yang Sudah Terbiasa (Habitual Buying Behavior)
Contoh dari perilaku ini adalah ketika seseorang, misalnya Y, ingin membeli sampo dan sudah terbiasa membeli merek E tanpa merasa tertarik mencoba merek lain.
Dalam hal ini, Y menunjukkan perilaku pembelian yang sudah terbiasa, di mana keputusan pembelian lebih didasarkan pada kebiasaan daripada pertimbangan mendalam atau pengaruh dari kampanye merek lain.
Menemukan Peluang Pasar yang Belum Tersentuh
Dengan memahami keinginan dan kebutuhan konsumen, perusahaan dapat mengidentifikasi celah pasar yang belum dimanfaatkan oleh pesaing atau menemukan kebutuhan yang belum teratasi oleh produk atau layanan yang ada saat ini.
2. Mengembangkan Produk atau Layanan yang Lebih Sesuai dengan Keinginan Konsumen
Pemahaman yang mendalam tentang keinginan dan kebutuhan konsumen memberi perusahaan kemampuan untuk merancang, mengubah, dan mengembangkan produk atau layanan yang lebih tepat sasaran sesuai dengan harapan konsumen.
3. Menyusun Kampanye Pemasaran yang Lebih Efektif dan Menarik
Dengan mengetahui faktor-faktor utama yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen, perusahaan dapat menciptakan kampanye pemasaran yang lebih efektif dan menarik bagi audiens yang ditargetkan.
4. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dengan Memenuhi Harapan Mereka
Konsumen yang merasa kebutuhan dan harapan mereka terpenuhi oleh suatu merek cenderung lebih setia dan lebih mungkin untuk kembali melakukan pembelian di masa depan.
5. Meningkatkan Segmentasi Pasar
Dengan memahami perbedaan perilaku konsumen, bisnis dapat membagi pasar mereka ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dengan karakteristik serupa. Segmentasi yang lebih akurat memungkinkan strategi pemasaran yang lebih terfokus dan efektif.
6. Prediksi Tren dan Perubahan Pasar
Analisis perilaku konsumen juga membantu bisnis dalam memprediksi perubahan tren pasar dan adaptasi yang diperlukan. Misalnya, jika konsumen mulai menunjukkan minat terhadap produk ramah lingkungan atau teknologi baru, bisnis dapat mempersiapkan diri untuk berinovasi sesuai dengan perubahan tersebut.
7. Meningkatkan Retensi Pelanggan
Mengetahui faktor-faktor yang membuat pelanggan tetap setia dapat membantu bisnis untuk merancang strategi retensi yang lebih baik. Memberikan insentif, program loyalitas, atau pengalaman pelanggan yang menyenangkan dapat memperkuat hubungan jangka panjang dengan konsumen.
8. Optimalisasi Saluran Distribusi
Pemahaman tentang di mana dan bagaimana konsumen lebih suka berbelanja (online, di toko fisik, atau melalui aplikasi mobile) memungkinkan bisnis untuk memilih dan mengoptimalkan saluran distribusi mereka agar lebih mudah diakses oleh pelanggan target.
Penjelasan di atas merupakan serangkaian pembahasan mengenai Customer Behavior dan penjelasan lengkapnya, jika kamu ingin belajar lebih jauh mengenai Customer Behavior kamu bisa mendaftarkan diri di jurusan Bisnis Digital Cakrawala University.
Cakrawala University akan memberikan pembelajaran mulai dari awal sampai kamu bener-bener mahir dan paham dong tentunya! Yuk sekarang juga, daftarkan diri kamu menjadi bagian (Cakrawala University) jurusan bisnis ilmu komputer!
Baca Juga:
Berita Terkait
Simak di Sini Apa Saja Mata Kuliah Bisnis Digital
Universitas Cakrawala
•
01 November 2023
Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Kuliah Kelas Karyawan
07 November 2023
Bisnis Digital : Definisi, Konsep, Contoh, dan Peluangnya
07 November 2023
Kuliah Kelas Karyawan di Jakarta - Cakrawala University
Universitas Cakrawala
•
13 November 2023
Ini Perbedaan Institut, Universitas, Sekolah Tinggi dan Politeknik Agar Tidak Tertukar
Universitas Cakrawala
•
13 November 2023
Karir Menjanjikan, Ini Prospek Kerja Jurusan Ilmu Komputer yang Harus Kamu Tahu
Universitas Cakrawala
•
13 November 2023
Manajemen Keuangan Belajar Apa Saja? Ini Mata Kuliah yang Dipelajari!
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Mengenal Jurusan Data Science dan Prospek Kerjanya
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Hard Skill dan Soft Skill : Perbedaan, Contoh dan Tips Meningkatkannya
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Brainstorming : Pengertian, Tujuan, Contoh serta Cara Melakukannya
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
Prospek Kerja dan Gaji Lulusan Bisnis Digital
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023
Ini Dia Daftar Mata Kuliah Jurusan Sistem Informasi Serta Penjelasannya
Universitas Cakrawala
•
17 November 2023
Teknologi Digital : Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023
Blended Learning : Pengertian, Manfaat dan Tahapannya
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
Apa Itu Marketing Analysis, Tugas hingga Jenjang Karirnya dan Gajinya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Digital Literacy : Pengertian, Contoh, dan Cara Meningkatkannya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Apa Itu Transformasi Digital, Fungsi dan Contoh Penerapannya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Apa Itu Analis Keuangan, Tugas, Gaji dan Skill yang Harus Dimiliki
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Apa Itu Manajemen Keuangan, Prinsip dan Fungsinya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Ini Dia Prospek Kerja Lulusan Manajemen Keuangan, Jenjang Karir, Serta Gajinya
Universitas Cakrawala
•
17 November 2023
Apa itu Digital Marketing, Contoh, dan Kelebihannya
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Digital Marketer : Tugas, Prospek Kerja, Jenjang Karir, dan Gaji
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
Auditor Adalah: Pengertian, Kode Etik, Jenis-jenis dan Tugasnya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Wajib Tahu, Ini Dia Manfaat Teknologi Informasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023
Pengertian Teknologi: Jenis-Jenis dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Manusia
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023